Untuk itu, sudah seharusnya masyarakat terus diingatkan tentang
ciri-ciri utama dari berita atau informasi hoaks agar bisa mencegah dini dan informasi bohong itu tidak tersebar.
“Beberapa ciri utama hoaks adalah judul berita yang bombastis, selalu
minta disebarkan, isi, dan judul tidak bersesuaian, kemudian selalu
mencantumkan nama pesohor atau lembaga terpercaya,” paparnya, Sabtu 27 Juli 2024.
Langkah pencegahan seperti diungkapkan oleh Ketua Program Studi Ilmu Pascasarjana IlmuPolitik Universitas Padjadjaran (Unpad) Mudiyati Rahmatunnisa, dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan mengantisipasi maraknya berita hoaks.
Salah satu upayanya, Dinas
Komunikasi dan Informatika Jawa Barat menggelar Informasi Komunikasi
Publik (IKP) Fest di sejumlah kabupaten dan kota.
Baca juga : Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Optimistis Jabar Mampu Swasembada Pangan
“Kami menyiapkan dan mendorong unit saber hoaks di 27 kabupaten dan kota mulai mendeteksi dini potensi hoaks. Sudah dimulai sekarang, sampai saat gelaran pilkada dilaksanakan,” ujar Kepala Diskominfo Jabar, Ika Mardiah, saat menggelar IKP Fest di Karawang, seperti dikutip dari rilis pemprov Jabar, Sabtu 27 Juli 2027.
Dia menekankan deteksi dini potensi hoaks harus dilakukan segera. Upaya
itu guna mencegah berita bohong tersebar luas, sehingga sulit diatasi.
Terpisah, Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova mendorong tim
saber hoaks di daerah agar terus-menerus menyosialisasikan langkah
mencegah hoaks kepada masyarakat.
“Sosialisasi harus terus dilakukan
agar masyarakat lebih tahu dan peduli, serta tidak mudah termakan
hoaks, ” pungkasnya.