Ganjar menjelaskan, Unit Jabar Saber Hoaks berkeliling ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, untuk mensosialisasikan kepada mahasiswa dan pelajar bahaya hoaks menjelang tahun politik Pilkada serentak 2024.
“Ya, menjelang tahun politik tahun 2024, tentu itu menjadi ladang bagi oknum tertentu yang ingin menyebarkan hoaks di media sosial dan tujuannya jelas untuk memecah-belah persatuan bangsa,” ucapnya.
Dia menuturkan, Unit Jabar Saber Hoaks juga akan merangkul pondok pesantren dan para ulama, sebagai garda terdepan dalam melawan hoaks di internet dan media sosial.
“Ya, terutama hoaks yang bernafaskan agama dan membawa unsur agama, karena hoaks politik itu tidak sedikit berkaitan agama, dan agama menjadikan alat kepentingan bagi kelompok tertentu,” katanya.
Baca juga : Kontribusi Perda Pesantren Untuk Meningkatkan SDM di Provinsi Jabar
Lebih lanjut Ganjar menyebutkan, untuk mencegah beredarnya berita hoaks di masyarakat, pihaknya sudah membentuk Unit Saber Hoaks di semua kota/kabupaten di Jawa Barat.
“Mengacu pada Jabar Saber Hoaks di Pemprov Jawa Barat, kami komitmen dan konsisten dalam melawan hoaks, bukan hanya tingkat provinsi tapi sampai ke daerah kabupaten/kota,” katanya.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Rhamdan Nurul Ikhsan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bekasi menyambut baik kegiatan Kejar Tabayyun dari Jabar Saber Hoaks di bawah Diskominfo Jawa Barat.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat terutama untuk para pelajar, mahasiswa dan peserta lainnya, tentang bagaimana memahami bahaya berita dan informasi hoaks di tengah masyarakat.
Baca juga : Pedagang di Lokasi Lengkong Culinary Night Wajib Lakukan Pengelolaan Sampah Dari Pembeli