Penerapan angklung bagi murid sekolah Dasar ini dimulai dari kelas 2 sampai kelas 6. Mereka diajarkan cara memegang, dan memainkan angklung. Karena alat musik ini bisa dimainkan oleh banyak orang maka kekompakan yang paling diutamakan.
Kepala Sekolah SD Priangan Istiqomah, Entin Watyatin menjelaskan, pelajaran Angklung pada anak ini sudah menjadi kewajiban di sekolahnya. Setiap murid minimal mengenal Alat musik tradisional. Namun ada kelompok murid yang dibina lebih untuk mengikuti kejuaraan yang diselenggaran di tingkat Sekolah Dasar.
Berbagai prestasi sudah diraih dan pertunjukan angklung wajib disetiap acara yang digelar sekolah. Selain itu, melalui angklung ini juga bisa membentuk karakter murid dan kekompakan di antara mereka.
Salah satu murid kelas 6, Sello mengatakan, awalnya dia tidak tertarik dengan alat musik angklung. Namun setelah melihat dan mencoba lama kemalaan sangat menyenangkan.
Baca juga : Tim Penasehat Hukum Pegi Setiawan Selaku Pemohon, Meminta PN Bandung Agar Penetapan Tersangka Terhadap Pegi Dibatalkan
“Kita bisa main musik dengan menggoyangkan angklung, pokoknya asik lah,” katanya.
Pembelajaran dan mengenalkan seni budaya sejak dini menjadi tujuan agar generasi muda lebih tahu dan bisa melestarikannya.
Ditambah adanya ekstra kulikuler seperti ini diharapkan bisa diterapkan diseluruh sekolah dasar di Kota Bandung. Rencananya Dinas Pendidikan Kota Bandung akan lebih mengenalkan seni budaya kepada anak didik di lingkungan sekolah dasar.**