Bambang mengungkapkan, terjun langsung ke masyarakat merupakan hal yang positif, sehingga mahasiswa tahu langsung keadaan di lingkungan.
“Ini butuh effort yang besar, bagaimana mereka (mahasiswa) memberikan edukasi, menilai lingkungan dan peduli untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. Sehingga goals-nya masyarakat peduli terhadap lingkungan itu,” bebernya.
Kendati demikian, ia pun mendorong agar berbagai pihak ikut andil dalam kepedulian lingkungan. Bukan hanya pelaksanaan pembelajaran di pendidikan saja, melainkan semua unsur ikut andil dalam lingkungan.
“Soal sampah contohnya, kita (Pemkot Bandung) membentuk berbagai cluster atau dikelompokan, sehingga terlihat cluster yang pengelolaan sampahnya signifikan. Mulai dari cluster pendidikan, pusat perbelanjaan, kesehatan, perkantoran hingga tingkat kewilayahan,” ujarnya.