Ia juga berpesan agar pemetaan masalah yang mungkin timbul harus dicari solusinya. Hal ini dimaksudkan agar potensi masalah bisa diredam dan tidak ada riak di kemudian hari.
“Melalui rakor ini, kita punya kesempatan agar semua aspek Pilkada disiapkan dengan baik. Logistik, sosialisasi, keamanan, dan pengawasan akan dibicarakan dalam rakor ini,” terangnya.
Hikmat juga menyoroti partisipasi pemilih dalam tiap gelaran Pilkada, khususnya Pilwalkot yang diselenggarakan di Kota Bandung.
Sebagai catatan, tren partisipasi pemilih pada ajang Pilwalkot Bandung selalu menunjukkan tren positif. Angka tersebut antara lain; 69,49 persen pada 2008, 60,32 pada 2013, dan 76,62 pada 2018.
Baca juga : 19 Kades dan Lurah Serta Satu Camat di Jabar Raih Penghargaan Dalam Paralegal Justice Award 2024
“Kami berharap pada Pilkada 2024, angka ini dapat meningkat. Oleh karenanya, mari lakukan sosialisasi efektif dan sampaikan informasi yang jelas mengenai pentingnya hak suara dan peran masyarakat dalam pembangunan Kota Bandung dalam lima tahun mendatang,” ajak Hikmat.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti menyampaikan, angka partisipasi pemilih Kota Bandung pada Pilpres 2024 Februari silam menjadi cerminan positif bagi kesuksesan Pilkada Serentak mendatang.
Sebagai informasi, angka partisipasi pemilih Kota Bandung pada Pilpres dan Pileg 2024 mencapai 2024. Wenti berharap, angka yang ditorehkan pada Pilpres dan Pileg 2024 dapat sejalan juga dengan Pilkada Serentak.
Di sisi lain, Wenti menyebut, KPU Kota Bandung telah melakukan berbagai tahapan persiapan Pilkada Serentak 2024. Antara lain: pembentukan dan pelantikan PPK dan PPS pada Pilkada 2024, serta Rakor Pemetaan TPS dan pemutakhiran data pemilih.